[Flash Fiction] Upil

Upil

 

Pagi itu membuatku pusing dan mual, berusaha memuntahkan sesuatu tapi tak keluar. Mungkin karena perut kosong setelah bangun tidur, atau asam lambung meningkat ditambah keadaan menggigil, batuk, demam, susah nelen, tenggorokan sakit , flu yang ujungnya disusul ingusan. Kepala udah berat banget rasanya. Aku buka kembali pesan via whatsapp, klak klik klak klik chat dengan member super junior. Kamu percaya? Jangan! Aku boongan. Aku lagi chat konsultasi dengan dokter. Rekomendasi resep obat pun sudah didapat. Siang hari aku langsung ke apotik, habis dari apotik, cus untuk pergi  melingkar dengan teman2 , sorenya ngajar ngaji sampe magrib, habis sholat magrib dari kotagede langsung ke suryodiningratan pergi ke masjid al-ihsan. Dengan perut yang masih sakit dan mual kembali. di motor hampir mau muntah, tapi aku tahan. Pulang dari masjid, langsung minum obat. Baca buku dulu sampai akhirnya tertidur, karena dari pagi aku belum baca buku. Lumayan dapat beberapa lembar. Nggak kuat, akhirnya tepar dan bangun pukul 03.30 WIB, seperti biasa aku melakukan rutinitas pagiku. Ada yang hilang, Kali ini aku nggak mandi pagi. karena kondisi yang tidak memungkinkan. Nah karena rutinitas pagiku sudah selesai, aku menulis artikel sehabis sholat  subuh. Eh ndilalahnya jogja diguyur hujan, artikel sudah selesai, terus aku posting di blog. Klak klik klak klik selesai.

Perutku mulai kosong, cacing-cacing sudah demonstrasi, nikmat sekali pagi itu, dengan turun hujan. Ahh syahdu.. hari itu hari jumat, dan lagi turun hujan pula. Hari dimana membuat aku bahagia, karena dengan begitu aku bisa sepuasnya berdoa pada-Mu, tentang pintaan-pintaanku pada-Mu. Kemudian pagi itu aku sarapan dengan 3 potong roti tawar dengan selai nanas, margarine dan susu coklat. Habis itu minum obat, Sungguh nikmat mana yang aku dustakan?

Aku memilih istirahat dan tidur kembali sebelum akhirnya aku memutuskan pergi ke perpustakaan. Dan mandi agak siangan. Hmm ke perpustakaan. Setelah semuanya selesai, aku mendarat di perpustakaan. Dan na’asnya aku mengalami hal yang tidak mengenakkan. Karena kepalaku pusing, akhirnya aku menjatuhkan bukuku sampai ada mas-mas yang menolong mengambilkan. Bah! Akupun bersin. Karena memang aku lagi ingusan. Mas itu menatapku yang sepertinya nahan ketawa, dia mengatakan “mbak kamu ada tisyu gak, di atas bibirmu ada sesuatu” . Lalu aku tampik “Udah deh mas jangan modus, ini bukan FTV woii, yang mas bisa pura-pura ngelap sisa coklat yang menempel di bibir.” – “Dih si embak, saya Cuma mau bilang mbak, itu upil mbak nyangkut diatas bibir.” – “ Astaghfirullahal adzim, asem ik, kenapa mas e gak bilang daritadi eh..” akhirnya akupun kabur. Gila! Malu banget gue!

 

Yogyakarta, 21 April 2017

Novie Najmi